10
- August
2017
Posted By : Brawijaya Mengajar
Comments Off on Minggu Pertama #CeritaMengabdi
Minggu Pertama #CeritaMengabdi

Avicenna Nur Kasih (Teknologi Industri Pertanian/2015)

Minggu Pertama

Waktu itu sekitar awal bulan maret dimana aku menjadi salah satu bagian dari Brawijaya Mengajar. Aku masih tidak percaya akan hal tersebut, hal ini membuat diriku bahagia. Beberapa minggu aku menunggu ada invite line dari Brawijaya Mengajar namun tak kunjung dating. Akhirnya setelah 2 minggu berlalu semenjak diumumkannya daftar volunteer akhirnya aku pun masuk ke dalam grup yang berisi para pengajar-pengajar Brawijaya Mengajar. Namun, sangat disayangkan ketika aku baru masuk ternyata kegiatan mengajar sudah berlangsung satu minggu sebelumnya dan hal itu membuat diriku sedih karena aku tidak bias ikut pada minggu pertama kegiatan mengajar.

Pada minggu kedua mengajar aku akhirnya dapat ikut. Kegiatan sebelum dilakukannya pengajaran di setiap hari kamis diadakan briefing terlebih dahulu untuk membahas hal yang akan diajarkan nantinya. Aku ditempatkan untuk mengajar kelas V dengan pengajar lainnya. Hari pertama mengajar merupakan hari yang paling berharga menurutku. Di hari itu aku bersemangat sekali untuk memulai pengajaran. Biasanya kita berangkat pukul 06.00 WIB dan kumpul terlebih dahulu pukul 06.30 WIB. Karena terlalu semangat, ketika aku sampai di depan rektorat yang merupakan tempat berkumpul sebelum berangkat disana belum ada orang yang datang. Aku sempat berfikiran apakah aku sudah tertinggal atau aku terlalu pagi datang. Akhirnya ada seseorang yang datang menghampiri diriku, dan satu per satu para pengajar mulai datang. Para pengajar pun sudah berkumpul semua dan dibagi menjadi 2 bagian, karena kita akan mengajar di 2 sekolah. Aku pun masuk pasukan untuk mengajar di MU. Kami semua akhirnya berangkat. Sesampainya di tempat aku tidak menyangka bahwa ada sebuah pedesaan di bawah gunung seperti itu. Tempat yang masih sejuk dan udara yang sangat dingin hingga menusuk ke tulang.

Begitu kami masuk langsung disambut oleh anak-anak MU. Melihat hal itu rasanya memang inilah jalan yang harus aku ambil. Melihat tawa yang muncul dari mulut kecil itu membuat hati ini terasa nyaman. Sebelumnya aku belum pernah merasakan hal seperti itu. Sebelum kami masuk ke kelas masing-masing kami mempersiapkan materi yang harus diberikan nantinya. Aku pun masuk ke kelas V dengan pengajar lainnya. Ketika aku masuk, aku sedikit terkejut dengan jumlah murid yang ada yaitu hanya sejumlah 8 orang. Namun, aku kagum akan semangat mereka yang masih ingin berjuang untuk menggapai impian mereka. Sebelum pelajaran dimulai aku memperkenalkan diri terlebih dahulu. Pelajaran pun dimulai dan berjalan dengan lancar sampai saat pulang. Nantinya anak kelas 3-6 akan kembali pada pukul 1 untuk kegiatan ekstrakulikuler. Pada saat itu ekstrakulikuler yang diberikan adalah pramuka. Aku terpaksa pulang terlebih dahulu karena ada rapat jurusan. Setelah hampir seharian mengajar aku merasakan perasaan senang dan membuat tak sabar untuk melakukannya lagi di minggu-minggu berikutnya.

Hanya inilah yang dapat aku bagi dengan kalian. Janganlah bosan-bosan untuk melakukan sesuatu yang membuat hatimu nyaman karena tidak ada kegiatan yang percuma apabila dilakukan dengan sepenuh hati.