10
- August
2017
Posted By : Brawijaya Mengajar
Comments Off on Kalian dan Harapan #CeritaMengabdi
Kalian dan Harapan #CeritaMengabdi

Khansa fadhila ma’ali_Pendidikan dokter gigi_2015

 

Kalian dan Harapan

 

Surat ini, teruntuk adik adikku di SD Ngabab di tempat yang indah dan sejuk dimana rasa syukurku bertumpah saat berada di sana, Desa Pujon.

Assalamu’alaikum

Adik adikku kakak tahu sebagian besar dari kalian sudah merasa cukup bahagia dengan kehidupan yang sekarang. Karena sejatinya bahagia itu mudah, apalagi bagi kalian.  Bukan harta yang melimpah, bukan ketenaran ataupun kedudukan, bukan, bukan itu, bahagia tidak pernah memiliki standar ukuran tertentu. Rasa syukur dan keikhlasanlah yang membawa kalian selalu dalam keadaan berbahagia. Namun cukupkah kamu dengan bahagiamu? Tidakkah kalian menginginkan sesuatu yang berbeda yang diluar zona aman? Tidakkah kalian ingin mencapai suatu hal yang luar biasa dalam hidup kita yang hanya sekali ini? Maka mulailah dengan berharap lalu wujudkan.

Tuhan memberi kalian kesempurnaan. Badan kalian dan seluruh isinya adalah sebuah keagungan yang luar biasa dan patut disyukuri. Lalu bagaimana lagi cara bersyukur kalau tidak dengan memanfaatkannya? Memanfaatkannya agar bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Adik adik, kalian percaya Tuhan kan? Tuhan dapat menjadikan apapun. Jangan mematahkan harapan kalian sendiri dengan berkata tidak bisa. Kalau kalian mau Tuhan akan beri. Tapi apakah semua harapan akan terwujud dengan sendirinya? Apakah Tuhan berikan dalam sekejapdengan cuma cuma? Tidak akan. Tuhan melihat hambanya, seberapa besar kemauan kalian itu, Tuhan mengukurnya dengan usaha kalian . Maka tunjukkanlah kepada-Nya bahwa kalian benar benar menginginkannya dengan berusaha. Usaha tidak pernah menghianati hasil, dan Tuhan tidak pernah ingkar janji.

Selama ini kakak bersama kalian sebenarnya bukan untuk melonjakkan nilai kalian atau apa, guru-guru kalian pasti lebih bisa dalam hal itu. Kakak hanya ingin membukakan jendela agar kalian bisa melihat dunia lebih luas, lebih jauh. Maaf kalau kakak menggurui kalian. Kakak  hanya merasa harus mengatakannya. Kakak tidak mau dengar lagi saat ditanya apa cita citamu kamu menjawab dengan nada pesimis, “Paling yo nyangkul Kak ning sawah”. Jika bukan itu yang sebenarnya kamu harapkan, maka harapkanlah apa yang sebenarnya kamu inginkan, jadilah berani. Sungguh kalian adalah berlian yang tersimpan. Aku yakin kalian semua bisa.

Kakak sayang kalian. Wassalamu’alaikum.